Minggu, 19 April 2020

Soal Evaluasi Tema 2 Subtema 1 Rukun dalam Perbedaan

Guru Madrasah
Pada tema dua subtema satu rukun dalam perbedaan, terdiri dari matematika tentang mengukur besar sudut yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan tempat bermain dengan satuan derajat termasuk sudut antara arah mata angin dan sudut di antara dua jarum jam. Bahasa Indonesia tentang enjelaskan informasi penting tentang ciri khusus tumbuhan setelah melakukan kegiatan petualangan, serta menyajikan teks laporan setelah melakukan kegiatan petualangan di sekitar sekolah. PKn tentang menjelaskan tentang hidup rukun sebagai landasan untuk persatuan, dan menceritakan tentang pengalaman hidup rukun sebagai landasan untuk persatuan.

Mata pelajaran IPA tentang mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan menyajikan laporan hasil pengamatan tentang adaptasi makhluk hidup yang ditemui di lingkungan sekitar. Mata pelajaran IPS tentang menunjukkan pemahaman sebab dan akibat terjadinya perubahan masyarakat Indonesia dari Masa Pergerakan Kemerdekaan sampai dengan Awal Reformasi dalam kehidupan berpolitik, berkebangsaan, dan bernegara. Pada bagian akhir pembelajaran dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa. Soal evaluasi tema dua subtema satu rukun dalam perbedaan antara lain sebagai berikut.

1. Manakah dari sudut berikut yang besarnya 45°? Buktikan perkiraanmu menggunakan busur!
 Pada tema dua subtema satu rukun dalam perbedaan Soal Evaluasi Tema 2 Subtema 1 Rukun dalam Perbedaan
2. Apakah pasangan sudut berikut sama besar? Buktikan jawabanmu dengan menggunakan busur!
 Pada tema dua subtema satu rukun dalam perbedaan Soal Evaluasi Tema 2 Subtema 1 Rukun dalam Perbedaan
3. Sebutkan tiga contoh adaptasi tumbuhan!
A. Adaptasi Morfologi
Adaptasi Morfologi. Adaptasi morfologi adalah adaptasi yang berupa penyesuaian bentuk tubuh. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas. Pada tumbuhan adaptasi berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
  • Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
  • Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
  • Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
B. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah adaptasi yang meliputi penyesuaian fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Adaptasi fisiologi pada tumbuhan antara lain sebagai berikut. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.

C. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah adaptasi berupa penyesuaian tingkah laku makhluk hidup sesuai dengan kondisi dan keadaan lingkungannya.. Pada tumbuhan adaptasi tingkahlaku dilakukan dengan cara pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah. Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.

D. Tujuan Adaptasi Pada Tumbuhan
  1. Tumbuhan juga melakukan  adaptasi terhadap lingkungannya, untuk dapat bertahan hidup. Berikut ini beberapa contoh tujuan adaptasi hewan dan tumbuhan.
  2. Mengurangi penguapan, pohon jati dan mahoni mengugurkan daunya di musim kemarau,  daun akan muncul kembali ketika musim hujan tiba. Kaktus memiliki daun yang berbentuk duri untuk mengurangi penguapan, dan teratai memiliki daun tipis dan lebar untuk mempercepat penguapan karena teratai hidup di air.
  3. Mengapung di perairan, teratai dan eceng gondok memiliki batang berongga agar dapat mengapung di air.
  4. Menyimpan air, kaktus memiliki batang berdaging dan berkulit tebal untuk menyimpan air. Karena kaktus biasanya hidup di daerah yang kering (gurun).
  5. Menjaga keseimbangan agar tidak terbalik. Eceng gondok memiliki akar serabut yang sangat lebat berguna untuk menjaga keseimbangan agar tidak terbalik.
  6. Mengambil oksigen saat terjadi pasang surut. Bakau memiliki akar napas yang memanjang dan menjulang di permukaan. Dengan bentuk akar ini tanaman bakau tetapdapat mengambil oksigen dari udara saat terjadi pasang surut dan bertahan dari terpaan ombak.

4. Apa yang kamu pahami tentang sikap rukun dalam perbedaan? Berikan contoh!
Hidup rukun dalam perbedaan sudah menjadi tatanan kehidupan masyarakat Indonesia sejak dulu. Hal tersebut juga ditunjukkan ketika masa perjuangan memperebutkan kemerdekaan dari penjajah. Dalam meraih kemerdekaan, perbedaan daerah, agama, dan suku bangsa bukanlah penghalang bagi bangsa Indonesia.

Mereka bersatu padu untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Pada waktu itu, semangat persatuan sangat menonjol. Bangsa Indonesia memiliki tekad yang kuat. Tidak ada jalan lain dalam usaha merebut kemerdekaan, kecuali menjalin persatuan dan kesatuan. Hal ini mencerminkan kerukunan dalam perbedaan.