SARAWITA dikenal pula dengan nama Bilung. Ia adalah saudara angkat Togog atau Tejamanttri yang merupakan pengejawantahan dari Sanghyang Tejamaya / Antaga.
Tokoh Sarawita atau Bilung hanya dikenal dalam cerita pedalangan Jawa. Asal-usulnya pun juga tidak jelas. Menurut paricarita, Sarawia dahulunya adalah aak raja Jin yang bercita-cita ingin memiliki kesaktian yang tak tekalahkan oleh semua makhluk dan berkuasa di jagad raya. Untuk memenuhi keinginannya itu, ratusan tahun Sarawita bertapa di dasar samiodra dengan mulut terbuka, dan hanya memakan hewan laut yang masuk ke rongga mulutnya.
Sanghyang Tejamaya yang karena perintah Sanghyang Tunggal turun ke arcapada untuk menjadi pamong golongan raksasa, membutuhkan seorang teman. Oleh Sanghyag Tunggal ia disuruh mencari Sarawita di dasar samodra. Pada mulanya Sarawita menolak ajakan Sanghyang Tejamaya karena tugas itu sangat bertentangan dengan keinginannya. Tetapi setelah kalah dalam mengadu kesaktian, dan mendapat wejangan dari Sanghang Tejamaya, akhirnya Sarawita bersedia menjadi pengikut dan saudara angkat Sanghyang Tejamaya. Mereka kemudian merubah wujudnya dan berganti nama, Sanghyang Tejamaya menjadi Togog, dan Sarawita menjadi Bilung.
Sarawita hidup samoai akhir jaman Purwa. Bahkan pada awal jaman Madya, tokoh Sarawita masih sering ditampilkan.
Tokoh Sarawita atau Bilung hanya dikenal dalam cerita pedalangan Jawa. Asal-usulnya pun juga tidak jelas. Menurut paricarita, Sarawia dahulunya adalah aak raja Jin yang bercita-cita ingin memiliki kesaktian yang tak tekalahkan oleh semua makhluk dan berkuasa di jagad raya. Untuk memenuhi keinginannya itu, ratusan tahun Sarawita bertapa di dasar samiodra dengan mulut terbuka, dan hanya memakan hewan laut yang masuk ke rongga mulutnya.
Sanghyang Tejamaya yang karena perintah Sanghyang Tunggal turun ke arcapada untuk menjadi pamong golongan raksasa, membutuhkan seorang teman. Oleh Sanghyag Tunggal ia disuruh mencari Sarawita di dasar samodra. Pada mulanya Sarawita menolak ajakan Sanghyang Tejamaya karena tugas itu sangat bertentangan dengan keinginannya. Tetapi setelah kalah dalam mengadu kesaktian, dan mendapat wejangan dari Sanghang Tejamaya, akhirnya Sarawita bersedia menjadi pengikut dan saudara angkat Sanghyang Tejamaya. Mereka kemudian merubah wujudnya dan berganti nama, Sanghyang Tejamaya menjadi Togog, dan Sarawita menjadi Bilung.
Sarawita hidup samoai akhir jaman Purwa. Bahkan pada awal jaman Madya, tokoh Sarawita masih sering ditampilkan.